Rabu, 11 Juli 2012

Kelembagaan Agribisnis

A.    Definisi Struktur.
1.      In.Wikipedia.
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada.
(Wikipedia,2009)
2.      Prof. Benny H. Hoed.
Struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur terbagi menjadi struktur atas dan struktur bawah. Struktur mempunyai sifat : Totalitas,  Transformatif, dan Otoregulatif
(Ensyclopedia,2003)
3.      Julio Adi Santoso.
Struktur adalah sekumpulan variable yang masing-masing dapat berbeda tipe dan dikumpulkan ke dalam satu nama.
(Julio,2006)
4.      En.Wikipedia
Structure is a fundamental and sometimes intangible notion covering the recognition, observation, nature, and stability of patterns and relationships of entities. From a child's verbal description of a snowflake, to the detailed scientific analysis of the properties of magnetic fields, the concept of structure is an essential foundation of nearly every mode of inquiry and discovery in science, philosophy, and art.
Struktur adalah suatu asas dan perlindungan dugaan yang tak terukur tentang pengenalan, pengamatan, sifat, dan stabilitas pola-pola dan hubungan kesatuan. Dari suatu diskripsi kecil dalam bentuk butiran-butiran, sampai kepada analisa ilmiah yang terperinci dan terpusat, konsep dari struktur adalah satu pondasi penting  setiap penelitian dan penemuan di dalam ilmu pengetahuan, filsafat, dan seni.
(Wikipedia,2009)
5.      En.Wikipedia.
A structure defines what a system is made of. It is a configuration of items. It is a collection of inter-related components or services. The structure may be a hierarchy (a cascade of one-to-many relationships) or a network featuring many-to-many relationships.
Struktur menggambarkan apa yang dibuat suatu sistim yang merupakan suatu bentuk wujud materi. Struktur merupakan suatu koleksi komponen-komponen atau jasa yang terkait dengan inter. Struktur itu bisa suatu hirarki (hubungan seseorang dengan orang banyak) atau suatu jaringan meliputi semua hubungan.
(Wikipedia,2009)


B.     Komponen atau Subsistem dalam agribisnis.
(1)   Komponen person.
Orang-orang yang terlibat di dalam satu kelembagaan dapat diidentifikasi dengan jelas.
(2) Komponen kepentingan.
Orang-orang tersebut pasti sedang diikat oleh satu kepentingan atau tujuan, sehingga di antara mereka terpaksa harus saling berinteraksi.
(3) Komponen norma dan aturan.
Setiap kelembagaan mengembangkan seperangkat kesepakatan yang dipegang secara bersama, sehingga seseorang dapat menduga apa perilaku orang lain dalam lembaga tersebut.
(4) Komponen struktur.
Setiap orang memiliki posisi dan peran, yang harus dijalankannya secara benar. Orang tidak bisa merubah-rubah posisinya dengan kemauan sendiri.
(Tim Teknis Pusat Primatani,2007)
C.    Bentuk-Bentuk Kelembagaan Agribisnis.
Sejalan dengan peningkatan produksi sebagai dampak positif penerapan teknologi dan input lainnya muncul berbagai permasalahan yang berkaitan dengan proses produksi, pascapanen (pengeringan, sortasi, dan lain-lain), penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran. Sejauh ini proses produksi dan penanganan hasil panen komoditas lebih banyak menekankan pada kemampuan dan keterampilan individu. Proses yang melibatkan kelembagaan, baik dalam bentuk lembaga organisasi maupun kelembagaan norma dan tata pengaturan, pada umumnya masih terpusat pada proses pengumpulan dan pemasaran dalam skala tertentu. Bagi sebagian besar wilayah eksistensi kelembagaan pertanian dan petani belum terlihat perannya. Padahal fungsi kelembagaan pertanian sangat beragam, antara lain adalah sebagai penggerak, penghimpun, penyalur sarana produksi, pembangkit minat dan sikap, dan lain-lain. Elemen kelembagaan yang berperan adalah kelembagaan dalam bentuk lembaga organisasi dan kelembagaan norma. bentuk-bentuk kelembagaannya adalah sebagai berikut:
1. Kelembagaan penyediaan input usaha tani
2. Kelembagaan penyediaan permodalan
3. Kelembagaan penyediaan tenaga kerja
4. Kelembagaan penyediaan air irigasi
5. Kelembagaan usahatani
6. Kelembagaan pengolahan hasil pertanian
7. Kelembagaan pemasaran hasil pertanian
8. Kelembagaan penyediaan informasi (teknologi, pasar, dll)
(Syahyuti,2007)

D.    Permasalahan Kelembagaan Agribisns di Indonesia.
1. Penyediaan input usahatani, permaslahan yang dihadapi:
- Harga pupuk di atas HET
- Pupuk tidak tersedia tepat waktu
2. Penyediaan modal, permaslahan yang dihadapi:
- Modal petani lemah
- Akses lemah terhadap lembaga keuangan formal
- Keterbatasan petani untuk memupuk modal sendiri
- Lembaga nonformal kurang mampu
3. Penyediaan tenaga kerja
(tidak ada masalah)
4. Penyediaan lahan dan air irigasi
(tidak ada masalah)
5. Kegiatan usahatani, permaslahan yang dihadapi:
- Serangan hama tikus
6. Pengolahan hasil
(tidak prioritas)
7. Pemasaran hasil, permaslahan yang dihadapi:
- Mutu gabah rendah
- Terbatasnya jaringan pemasaran
- Rendahnya daya tawar petani
- Pembayaran tidak tunai
8. Penyediaan informasi (teknologi, pasar, dll) , permaslahan yang dihadapi:
- Kegiatan penyuluhan tidak rutin dan sistematis.
(Syahyuti,2007)

E.     Faktor-Faktor yang Memperkuat Kelembagaan Agribisnis.
1.      Faktor bertolak atas kenyataan yang ada (existing condition).
Tiap masyarakat memiliki sejarahnya sendiri. Kondisi yang ada harus menjadi dasar pengembangan.
2.      Faktor kebutuhan.
Pertanyaan yang harus dijawab adalah:
Apakah memang perlu sebuah lembaga?
Apakah, masyarakat memang sungguhsungguh membutuhkan?
Apakah itu lebih ekonomis?
Jika tidak perlu, mungkin dapat disatukan dengan lembaga lain. Contoh, jika koperasi sudah mampu menyediakan permodalan, mungkin di kelompok tani tidak perlu lagi dibuat unit pengembangan simpan pinjam.
3.      Faktor berpikir dalam kesisteman.
Selalulah mengimajinasikan system ”laboratorium agribisnis” secara keseluruhan. Apapun kelembagaan yang dibangun di dalamnya mestilah didasarkan kepada analisa system tersebut. Jangan berpikir parsial dan temporal.
4.      Faktor partisipatif.
Pada hakekatnya, seluruh keputusan dan aksi haruslah merupakan kesepakatan semua pihak. Pembentukan kelembagaan yang didasarkan atas keinginan dan kesadaran sendiri tentu akan menumbuhkan rasa memiliki yang sesungguhnya.
5.      Faktor efektifitas.
Kelembagaan hanyalah alat, bukan tujuan. Jadi, berpikirlah pada hasil akhir. Membangun kelembagaan (baru atau revitalisasi yang lama) harus dapat diposisikan sebagai salah satu langkah menuju tujuan tersebut.
6.      Faktor efisiensi.
Pertimbangan dalam memilih kelembagaan adalah keefisienan. Apakah dengan membentuk satu lembaga baru akan lebih murah, lebih mudah, dan lebih sederhana? Keefisienan mencakup dua kategori, yaitu secara keseluruhan, atau secara bagian per bagian.
7.      Faktor felksibilitas.
Tidak ada acuan baku. Bagaimana kelembagaan akan dibentuk harus sesuai dengan sumberdaya yang ada, kondisi yang dihadapi, keinginan dan kebutuhan petani, serta kemampuan petugas pelaksana.
8.      Faktor nilai tambah atau keuntungan.
Opsi yang dipilih adalah yang mampu memberikan nilai tambah atau keuntungan paling besar bagi seluruh pelaku agribisnis yang terlibat, terutama pelaku di pedesaan.
9.      Faktor desentralisasi.
Setiap sel dalam sistem harus mampu beroperasi dengan kewenangan cukup, sehingga kreatifitasnya dapat berkembang optimal.
10.  Faktor keberlanjutan.
Pada akhirnya model harus mampu membangun kekuatannya sendiri dari dalam. Ia akan tetap mampu beroperasi, meskipun input atau dukungan dari luar berkurang.


(Tim Teknis Pusat Primatani,2007)


DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Sructure
Santoso, Julio Adi. 2006. Departemen Ilmu Komputer IPB.
Syahyuti. 2007. Modul Pelatihan Puap, Penumbuhan Dan Pengembangan Kelembagaan Agribisnis.
Tim Teknis Pusat Primatani. 2007. Balai Besar Penelitain dan Pengkajian Teknologi Pertanian Bogor.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat